Kamis, 24 Mei 2012

Puisi Ku


YOGYAKARTA DI MALAM HARI

Jogja di malam hari memang mengasyikkan
Pantas untuk masuk catatan sejarah
Wedhang ronde saat hujan menjadi alternatif terbaik
Di tengah kota Jogja menambah semangat raga
Berjejer gerobak-gerobak
Sajian roti dan jagung bakar
Menambah hangat suasana malam

 Di tepi Alun-alun utara Kota Jogja
Semakin malam keceriaan mulai beranjak
Di temani rintik-rintik air di musim hujan

Kala sore hari banyak ibuibu membawa anaknya
Dan pada malam hari giliran pemuda
Yang terlihat nonfkrong di Alun-alun Selatan
Alkid di malam hari selalu ramai
Alkid kini menjelma menjadi ruang publik
Yang semula sebgai tempat latihan prajurit
Kini berubah menjadi tujuan wisata
Menghabiskan malam di Alkid
Bersama pacar, teman, keluarga
Sambil masangin
Yaitu ...
Masuk diantara dua pohon beringin
Yang kini menjadi ritual, bukan tradisi keraton
Suasana Jalan Malioboro pada malam hari
Berjejer warung-warung lesehan
Terdapat alas tikar dan meja pendek
Terdengar suara alunan-alunan musik
Tak.....tak...dung...dung...tak...
Para seniman jalanan yang hanya bermodal seadanya
Tampil dengan profesional

Bukit Bintang di malam hari
Merupakan sebutan dataran tinggi
Di daerah, Bukit Pathuk Gunung Kidul
Menikmati keindahan
Menjelang matahari tenggelam
Saat awan tersenyum cerah
Terlihat hamparan bintang di langit
Kejauhan tampak seperti bintang berhamburan
Yang berpadu dengan langit malam
Membuat pemandangan kota Jogja
Tampak menyatu antara langit
Sampai batas cakrawala
Tugu Jogja di malam hari
Tugu yang di bangun oleh Hamengkubuwono I
Yang konon bersifat magis
Yang menghubungkan antara
Laut selatan, keraton, dan Gunung Merapi

Kota Yogyakarta menjadi denyut pariwisata
Kota Yogyakarta tak pernah mati
Siang maupun malam
Menikmati malam di jantung kota jogja
Kota ini tetap  menyuguhkan keindahan
Seperti slogan Kota Yogyakarta
Never Ending Asia


Karya  : Riski Oktaviana
Kelas   : XI IPA 3/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar