YOGYAKARTA
DI MALAM HARI
Jogja di malam hari
memang mengasyikkan
Pantas untuk masuk
catatan sejarah
Wedhang ronde saat
hujan menjadi alternatif terbaik
Di tengah kota Jogja
menambah semangat raga
Berjejer
gerobak-gerobak
Sajian roti dan jagung
bakar
Semakin malam keceriaan
mulai beranjak
Di temani rintik-rintik
air di musim hujan
Kala sore hari banyak
ibuibu membawa anaknya
Dan pada malam hari
giliran pemuda
Yang terlihat nonfkrong
di Alun-alun Selatan
Alkid di malam hari
selalu ramai
Alkid kini menjelma
menjadi ruang publik
Yang semula sebgai
tempat latihan prajurit
Kini berubah menjadi
tujuan wisata
Menghabiskan malam di
Alkid
Bersama pacar, teman,
keluarga
Sambil masangin
Yaitu ...
Masuk diantara dua
pohon beringin
Yang kini menjadi
ritual, bukan tradisi keraton
Suasana Jalan Malioboro
pada malam hari
Berjejer warung-warung
lesehan
Terdapat alas tikar dan
meja pendek
Terdengar suara
alunan-alunan musik
Tak.....tak...dung...dung...tak...
Para seniman jalanan
yang hanya bermodal seadanya
Tampil dengan
profesional
Bukit Bintang di malam
hari
Merupakan sebutan
dataran tinggi
Di daerah, Bukit Pathuk
Gunung Kidul
Menikmati keindahan
Menjelang matahari
tenggelam
Saat awan tersenyum
cerah
Terlihat hamparan
bintang di langit
Kejauhan tampak seperti
bintang berhamburan
Yang berpadu dengan
langit malam
Membuat pemandangan
kota Jogja
Tampak menyatu antara
langit
Sampai batas cakrawala
Tugu Jogja di malam
hari
Tugu yang di bangun
oleh Hamengkubuwono I
Yang konon bersifat
magis
Yang menghubungkan
antara
Laut selatan, keraton,
dan Gunung Merapi
Kota Yogyakarta menjadi
denyut pariwisata
Kota Yogyakarta tak
pernah mati
Siang maupun malam
Menikmati malam di
jantung kota jogja
Kota ini tetap menyuguhkan keindahan
Seperti slogan Kota
Yogyakarta
Never Ending Asia
Karya : Riski Oktaviana
Kelas : XI IPA 3/10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar